Wednesday, August 23, 2017

5 Contoh Teks Editorial (Opini) Singkat Beserta Strukturnya

5 Contoh Teks Editorial (Opini) Singkat Beserta Strukturnya

Contoh Teks Editorial Opini Singkat Beserta Strukturnya - Teks editorial adalah atau opini adalah sebuah karangan yang berisi sejumlah permasalahan yang baru saja terjadi dan masih hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat. Teks editorial umumnya berbentuk artikel pokok yang terdapat dalam surat kabar yang menjadi pandangan terhadap peristiwa atau kejadian yang masih hangat diperbincangkan ketika surat kabar tersebut diterbitkan. Struktur teks editorial atau opini adalah terdiri atas informasi yang merupakan permasalahan aktual yang tengah terjadi, penegasan-penegasan umum tentang pentingnya perasalahan, opini redaksi dan opini publik tentang masalah, saran dan kritik atas permasalahan, dan harapan peran serta pada pembaca.

Pada dasarnya contoh teks editorial dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan kita, seperti teks editorial tentang pendidikan, yakni terjadinya isu pencabutan ujian nasional untuk smp, sma, smk dan sederajat yang tengah hangat diperbincangkan. Hal semacam ini sangat cocok untuk dijadikan tajuk sebuah berita karena memang berita yang beredar masih baru dan masih hangat dibicarakan. Mengapa teks editorial disebut juga dengan teks opini? Hal ini mengacu kepada asas dan unsur dimana redaksi memberikan opini atau pandangan tentang permasalahan.

Contoh teks editorial sendiri dapat digolongkan dan dibagi menjadi beberapa topik bahasan, salah satunya adalah teks editorial tentang lingkungan, teks editorial tentang masyarakat, contoh editorial tentang pendidikan dan lain sebagainya. Permasalahan permasalahan tersebut sangat umum dijumpai dalam kehidupan kita.

Contoh Teks Editorial Singkat

Untuk memahami teks editorial secara lengkap maka terlebih dahulu kita harus melihat struktur dan ciri-ciri dari teks jenis ini karena pada dasarnya teks ini sama seperti jenis teks lainnya dalam bahasa indonesia, Apabila anda belum memahami jenis teks dalam bahasa indonesia maka simaklah artikel sebelunya yang berjudul jenis jenis teks dalam bahasa indonesia: pengertian, jenis, dan contoh.

Struktur Teks editorial atau Opini
Pada dasarnya teks editorial adalah teks yang termasuk kedalam jenis teks eksposisi, dan sama seperti teks eksposisi pada umumnya, Teks ini memiliki struktur untuk membentuknya:

Pernyataan atau pendapat
Pernyataan atau pendapat merupakan sebuah gagasan utama sekaligus menjadi prediksi penulis tentang permasalahan yang tengah beredar yang ditulis berdasarkan fakta yang ada.

Argumentasi
Argumentasi pada dasarnya sama dengan tesis, yakni sebuah penjelasan yang lebih mendalam tentang pendapat maupun pernyataan sebelumnnya. Argumentasis sendiri pada dasarnya ditulis kedalam pengungkapan fakta atas dasar keyakinan sang penulis. Argumentasi dapat ditandai dengan adanya kalimat yang memuat pendapat sang penulis tentang permasalahan yang tengah terjadi dan menjadi topik perbincangan.

Pernyataan ulang
Pernyataan ulang adalah bagian dimana sebuah teks editorial memiliki kalimat kalimat penguat yang telah didukung oleh sejumlah fakta pada argumentasi sebelumnya. Pada bagian ini umumnya kita bisa menambahkan pernyataan berupa kritik dan saran agar opini penulis dapat terbukti dan semakin kuat.

Jika anda masih merasa kebingungan dengan struktur teks editorial maka sebelumnya anda dapat memahami struktur teks eksposisi pada artikel sebelumnya yang berjudul Pengertian Teks Eksposisi, Jenis, Struktur dan Contoh Teks Eksposisi. Karena pada dasarnya teks editorial merupakan bagian dari teks eksposisi.

Ciri-ciri dan kaidah kebahasaan teks editorial

Sama seperti teks pada umumnya, teks ini memiliki ciri-ciri dan juga kaidah kebahasaan agar maksut dari sang penulis benar-benar dapat tersampaikan. Adapaun ciri-ciri dan kaidah teks editorial adalah sebagai berikut:

Konjungsi (kata penghubung)
Konjungsi atau kata penghubung adalah sekumpulan kata yang berfungsi untuk menghubungkan kelompok kata dengan kata lain, kalimat dengan kalimat, klausa dengan klausa. Contoh kata penghubung diantaranya adalah: dan, karena, tetapi, ketika. Tidak hanya itu saja, namun kata penghubung juga kerap kali digunakan untuk menghubungkan sebuah paragraf dengan paragaraf lain.

Dalam teks edtorial sendiri konjungsi digunakan untuk menghubungkan paragraf dengan paragraf agar tercipta argumentasi yang saling berhubungan. Hal ini dapat ditandai dengan adanya kata pertama, kedua, selanjutnya, dan terakhir pada awal paragraf editorial itu sendiri. Umumnya sebuah konjungsi juga menyatakan sebuah ikatan antara sebab dan akibat, harapan dan sebagainya.

Jika anda masih kurang memahami kata hubung atau konjungsi dalam penggunaan teks editorial maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Pengertian, Jenis, Dan Contoh Kata Hubung (konjungsi) yang berisi tentang pebahasan kata penghubung secara lengkap.

Kata keterangan
Kata keterangan merupakan sebuah kata yang menunjukkan sebuah keterangan suatu peristiwa, kata keterangan yang kerap digunakan adalah keterangan waktu dan keterangan tempat. Umumnya contoh kata keterangan dalam teks editorial adalah: kapan, jam, hari, dan sebagainya.

Kata kerja
Dalam teks editorial, kata kerja dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni:
  1. Kata kerja relasional: Kata kerja ini berfungsi untuk menghubungkan subjek dan kalimat pelengkap. Sebuah kalimat verb relasional haruslah memiliki pelengkap karena jika tidak maka bunyi kalimat akan terdengar rancu.
  2. Kata kerja material: Kata kerja ini menunjukkan adanya aktivitas fisik yang terjadi dan dapat dilihat karena bersifat nyata. Contoh kata kerja ini adalah membaca, menulis, menari, bernyanyi.
  3. Kata kerja mental: Kata kerja ini berhubungan langsung dengan mental seseorang. Umumnya kata kerja ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan si penulis.
Pemilihan kata (diksi)
Pemilihan kata atau penggunaan diksi yang sesuai bertujuan untuk mengungkapkan suatu gagasan dan saran dengan menggunakan efek bahasa tertentu.

Contoh Teks Editorial atau Opini

Cara meningkatkan mutu pendidikan
Pendidikan yang kita kenal sekarang ini telah menjadi kebutuhan dasar setiap manusia karena pendidikan menjadi kunci kemajuan dan keberhasilan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kita akan memiliki kesempatan untuk sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Namun pada kenyataanya kualitas pendidikan di negara kita tidak sebagus seperti di negara lain.

Banyak lembaga pendidikan yang berupaya untuk menciptakan lulusan-lulusan yang memiliki kualitas dan daya juang tinggi di masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin sulit. Namun perlu kita ingat bahwa sebuah keberhasilan tidak akan lepas dari segala faktor dan kondisi.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan maka dilakukan berbagai upaya, diantaranya adalah melakukan diagnosis permasalahan. Dengan mengetahui perasalahan tentunya akan dengan mudah mencari penyelesaian. Usaha untuk meningkatkan tingkat dan mutu pendidikan menjadi sangat penting sebagai cara untuk menghadapi tantangan globalisasi yang terjadi.

Lembaga pendidikan sekarang ini dituntut untuk dapat melahirkan lulusan yang berkualitas dan kompetitif karena persaingan dan perlombaan antar bangsa yang tengah berlangsung sangat intensif dan sengit. Para lulusan juga diharapkan memiliki keahlingan dan juga kompetensi yang profesional sehingga dapat menghadapi kompetisi global yang terjadi.

Pada era teknologi sekarang ini, guruk tidak hanya menjadi satu satunya sumber ingormasi bagi siswanya. Namun peran guru telah berubah dan berkembang menjadi seorang motivator, administator dan falisilitator. Selain guru, siswa dapat mencari dan mendapatkan sumber materi dari berbagai media seperti internet.

Namun pada dasarnya dalam keadaan seperti sekarang ini guru diharapakan dapat memberikan peran aktif karena pada dasarnya peran guru sebagai pendidik tidak dapat tergantikan. Untuk mencapai tujuan dan peran tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas mengajar dan tentunya usaha-usaha yang jelas. Menciptakan usaha yang dapat meningkatkan kualitas pendidik pada dasarnya merupakan sebuah tantangan terbesar untuk pemerintah.

Pendidik tidak menghasilkan orang terdidik, namun hanya orang pintar semata
Pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi tindakan memalukan didalam organ negara kita seperti kasus korupsi, suap, mafia pajak, dan sebagainya. Namun tidak disangka sangka ternyata pelaku kasus kejahatan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang pintar yang notabennya memiliki ijazah dan gelar sarjana hingga seorang doktor.

Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan yang tidak benar telah terjadi di negara ini. Pola pendidikan yang saat ini tengah diterapkan di negara ini hanya mengacu pada ilmu duniawi semata sehingga hanya menghasilkan orang pintar semata, namun tidak menghasilkan orang dengan budi pekerti yang baik.

Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan orang-orang pintar tersebut malah menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan dan menindas kaum yang lebih lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka menjadi pemimpin sekaligus penolong yang mampu bermanfaat untuk banyak orang.

Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap basah tengah melakukan tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan mengaku sebagai manusia yang beradab dan beragama namun memiliki tindakan yang memalukan dan bersifat merugikan.

Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak akan pernah sendirian. Namun mereka tertangkap tangan melakukan kejahatan secara bersama. Mirisnya lagi, ketika telah tertangkap tangan melakukan kejahatan mereka masih bisa menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah tidak terjadi apa-apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah mereka perbuat.

Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah diajari pengetahua bahwa memakan harta yang bukan merupakan haknya adalah perbuatan dosa yang hukum dalam agama adalah haram. Mungkin mereka memang telah hilang akal sehatnya dan putus urat malunya. Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini harus segera diperbaiki agar tidak menghasilkan orang pintar saja namun juga melahirkan orang yang berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.

Ujian nasional online perlu atau tidak?
Dalam kurun waktu beberapa bulan lagi akan diadakan ujian nasional tingkat SD hingga SMK dan SMA. Bersamaan dengan ini kemendikbud telah memberlakukan aturan baru yakni dilaksanakannya ujian nasional online yang diselenggarakan di beberapa sekolah.

Dilihat dari situasi dan kondisi lapangan sekarang ini, rencana ini harus lebih dipertimbangkan kembali karena belum tepat sasaran dan memiliki kendala dalam sarana infrastruktur yang belum benar-benar merata. Ditambah lagi dengan kurangnya pengetahuan yang dimilliki oleh tenaga-tenaga pendidik di beberapa sekolah.

Pada dasarnya hal ini merupakan sebuah potensi yang sangat baik. Jika ujian nasional secara online tatap dilangsungkan, maka akan terjadi permasalahan di beberapa sekolah seperti kurangnya infrastruktur berupa komputer, listrik, hingga akses internet.

Dapat dibayangkan bukan ketika sebuah sekolahan memiliki sejumlah murid 300 siswa maka jumlah komputer yang harus disediakan minimal adalah 300 unit komputer. Setiap komputer ini nantinya juga memerlukan tegangan listrik dan akses internet yang dipakaipun juga akan memiliki skala yang besar.

Katakanlah jika kita tidak memiliki unit komputer yang cukup, maka solusi untuk masalah ini adalah melakukan ujian nasional secara bergiliran menggunakan komputer. Tentunya hal ini sangat beresiko karena dapat menimbulkan kecurangan di kalangan siswa dan sangat tidak mungkin dilakukan karena pada dasarnya ujian nasional dilakukan secara serentak dan bersamaan.

Selain itu, terbatasnya pengetahuan yang dimiliki tenaga ahli yang terdapat di sekolah juga termasuk dalam permasalahan yang harus dihadapi. Tidak semua sekolah memiliki tenaga ahli yang benar benar mengerti akan cara kerja dan sistem dari ujian nasional online ini.

Jika pemerintah ingin mengadakan ujian nasional online yang dilaksanakan secara serentak sudah semestinya pihak pemerintah juga harus mendukung dan menyediakan sarana infrastruktur yang diperlukan. Tidak hanya itu, pemerintah semestinya juga harus melakukan beberapa sosialisasi ke sekolah sekolah yang tidak terjangkau teknologi perihal ujian nasional online ini agar tidak menimbulkan kebingungan dan masalah.

Itulah contoh contoh teks editorial opini singkat beserta strukturnya yang dapat saya sampaikan kali ini. Selalu ingat bahwa teks editorial/opini merupakan teks yang masih baru dan hangat diperbincangkan di masyarakat. Contoh teks ini juga dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan kita. Terimakasih.

sumber:http://materi4belajar.blogspot.co.id/2017/01/5-contoh-teks-editorial-opini-singkat.html

No comments: